Postingan

Bagaimana jika...

Gambar
Sudahkah kita semua mencapai bab di mana kehidupan terurai yang pada titik tertentu akan ada lebih banyak hal yang perlu kita lepaskan?  - Banyak dari mereka yang mengharapkan kita (atau kita pikir kita bisa) ingin bertahan di tempat yang sama.  Dan ketika itu terjadi, kemungkinan besar kita akan melihat dua arah.  Pulang atau berpaling.  Tapi tidak apa-apa.  Pada akhirnya kita akan belajar bahwa semua baik-baik saja.  Kita tidak memiliki segalanya atau semua orang bersama kita, atau mungkin itu hanya ditakdirkan bagi kita untuk punya hal-hal yang lebih baik di masa depan.  Pada akhirnya kita akan merasa cukup dan kita akan baik-baik saja.  Yap.. Sekali lagi, kita harus baik-baik saja.  - Aku sering berkata pada diriku sendiri: "melepaskan orang-orang bukanlah hal yang salah".  Anehnya akan terasa tidak menyenangkan, tetapi itulah adanya.  Itu normal. Sekarang hanya perlu TANGGUNG JAWAB dan menelaah kesalahan sendiri dan bangkit lagi  - Tetapi, lebih banyak pertanyaan mengiku

Tidak Extreme

Gambar
Pisau mengiris jemari dan darah meleleh jadi Aku. Gelas lepas dari tangan dan pecah jadi Aku. Aku melihat pepohonan dan bayangan jadi Aku.  Aku menatap ke bawah dari atap dan langkah-langkah jadi Aku. Aku takut, Aku yang sekarang adalah hal-hal yang jatuh, patah, bayang-bayang dan jauh.

Merawat

Gambar
Tumbuhlah apa yang masih bisa tumbuh, dan gugurlah apa yang mestinya gugur. Dan sambutlah diri ini suatu hari nanti, kala Ia sudah siap kembali. Kamu tahu harus mencari dan menemuinya dimana. Selalu. 

Hitam Pekat Bila Disadari

Gambar
Aku sering melihat bahwa diluar sana, orang-orang terjebak pada hingar bingar kedewasaan mereka. Tak peduli dengan perkataan orang terdekat, sungkan atau tidak, semua bisa terperangkap dalam waktu yang dibuat sendiri. HITAM (Jemari merangkak mengelilingi kota) Suatu waktu, seseorang bertanya kepadaku, "siapa anda".  Bahkan bukan seseorang, hampir semua orang terutang tanya yang tak sempat ku jawab. Lalu saat orang tersebut bertanya, aku hanya menggaruk leher belakang sembari menjawab, "saya Leo . . ."  Lalu orang tersebut pergi selamanya setelah sekian lama memukulku sejak dari lahir (tak bisa dipastikan, namun nyata terlewati) Orang setelahku, setelahnya begitu terus setelah kami, pun merasakan hal yang sama. Mesti kuat dan andil melaksanakan perintah tanpa syarat ketentuan. Hingga saat ini, suka duka termanifestasi dalam benak dan mengalir dalam jiwa. Tak bisa diubah. Kami yang adalah aku pertama menjadi terasingkan sampai sekarang.  Atau hanya aku??? Tak pelak m

Pernah

Gambar
Pernah mengepel lantai pakai deterjen. Pernah sampoan pakai Bukrim. Pernah sarapan pakai nais dituang Kopi/Teh. Pernah makan malam cuma lauk Indomie. Pernah kesekolah, pakai celana olahraga. Pernah minum langsung dari Periuk. Pernah makan piringnya daun pisang. Pernah utang. Pernah kesekolah pakai sandal. Pernah tidak bayar uang sekolah. Pernah malu. Pernah dipukul didepan orang banyak. Pernah memukul adik. Pernah berbohong  Pernah kegereja cuma jajan dari uang persembahan. Pernah memaki orangtua. Pernah tidak mandi Krn tidak ada air. Pernah diomongin tetangga. Pernah  tidak punya buku utk semester baru. Pernah miskin Pernah nakal Pernah tidak sadar

Trip Sabang 3 Hari 2 Malam (Awal Tahun 2021)

Gambar
 Halo guys... Setelah sekian lama aku baru aktif di blogku yang kira-kira udah 2 tahun ga ada update terbaru lagi. Nah tapi kali ini aku mau share ke kalian tentang liburan yang aku lakukan selama 3 hari di pulau Weh. Sebenarnya udah lama pengen ke Sabang, awal ke Banda Aceh tahun 2019 lalu ada event tentang Peace Camp dan diakhir acara itu kami yang dari Medan ingin sekali ke Sabang. Hanya saja terhalang biaya, kata salah seorang panitianya, biaya ke Sabang lumayan besar dan harus dipikirkan secara matang. Yaaahhh akhirnya gajadi deh. Tapi dalam hatiku, aku dah niatin dan berdoa harus ke Sabang suatu saat. Harapan itupun terwujud di awal tahun ini, tepatnya tanggal 8 Januari - 10 Januari. Kali ini aku tidak hanya menceritakan apa saja yang dilakukan di Sabang. Tapi aku akan cerita lebih  step by step detail dari awal keberangkatan di kota Medan. 1. Pesan Hotel lebih awal Aku liburan ke Sabang dengan pacar (yang akan kusebut Icha, selanjutnya). Berdua saja. Jadi dua Minggu sebelu

Takut

 Aku takut Aku takut mengecewakan Aku tidak bisa apa-apa Memang inilah jalan hidupku skrg