Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

Resume Buku Pembangunan Pertanian

Kata Pengantar Perubahan pembangunan di Indonesia menjadi kunci kesuksesan selama 10 tahun terakhir dan dampaknya terlihat dari pemerataan di segala lini kehidupan bangsa dan negara. Dan tak lepas dari itu, riuhnya pembangunan disana sini membawa kemungkina ke arah yang lebih baik atau sebaliknya. Itu terlihat dari pergerakan pembangunan salah satu bidang kesejahteraan masyarakat yaitu pertanian dan itu dibahas pada buku yang saya telah saya resume ini. Pertanian adalah kajian penting dalam pembangunan yang notabene adalah indikator negara Indonesia yang agraris sehingga membutuhkan perhatian besar. Dalam mata kuliah yang saya ikuti: Sosiologi Pembangunan diasuh oleh Dra. Lina Sudarwati, M.Si, mengilhami untuk mengaitkan antar pembangunan yang marak terjadi dengan unsur-unsur pendukung dan hambatan pergerakannya terlebih di negara berkembang. Buku yang saya resume ini khusus berbicara tentang pembangunan pertanian dan meliputi kesejahteraan masyarakat pedesaan, petani dan progra

Throwback

Gambar
Aku Ingin Kembali Pecundang, penyendiri, seorang pengecut Yang berpura-pura menjadi sulit Seorang yang bermaksud jahat Namun didalam cermin aku hanya Seorang pecundang.... Hanya seorang pecundang Seorang penyendiri, gelap dan kelam Seorang manusia tangguh yang ditutupi bekas luka jika kamu hidup lagi Jujur aku tidak pernah cocok dengan dunia Bagiku yang sendirian, cinta sudah dilupakan Sudah lama terlupakan pada saat itu Aku tidak bisa berharap mendengarkan lagu-lagu cinta Aku muak Kau dan aku, keduanya Hanyalah badut menyedihkan, yang bermain-main di dalam skenario Aku datang terlalu jauh, aku ingin pulang Aku ingin kembali ke tempat dimana aku dulu saat masa kecil Pada satu titik Aku melihat yang lebih luas dari langit Sangat sulit bahkan untuk bernapas Aku mengulurkan tanganku Tapi tak ada yang meraih itu Mengulang kesalahan dengan wanita Mencintai untuk satu malam, dan membenci mereka ketika pagi datang Aku mement

Wakdoyok Indonesian Movie

Gambar
Scanning Of Indonesian Entertainment filsufnya beda amat sama kenyataan “Tontonan jadi Tuntunan, Tuntunan jadi Tontonan” Adalah pribahasa Jawa yang mungkin sudah gak asing lagi di telinga kita. Meskipun sederhana, ternyata pribahasa ini memiliki arti yang lumayan mengena. Seakan-akan pribahasa ini dibuat untuk kita, generasi muda yang mulai dibutakan oleh Zaman. Yak... sudah sangat jelas, tidak asing lagi bagi siswa SD untuk nyatakan cinta kepada teman lawan jenisnya. Atau siswa SMP yang sudah berani gandengan tangan, pelukan, bahkan cipika-cipiki. Atau yang lebih gila lagi, dunia anak SMA yang sudah seakan kelewat batas. Ke sekolah pakai lipstik, rok sekolah dibuat ketat melebihi pramugari, hingga baju yang dipermak agar kemolekan tubuh terlihat. Mo pada belajar ato mo suting ini wak.... Semua itu karena tontonan remaja yang disuguhkan oleh kehidupan sekolah yang serba tentang cinta. Pandangan pertama yang diawali dari tabrakan kecil, dan tangan keduanya bertemu ketik

Refleksi 2 Mei

Gambar
Kamu, Iya Kamu Loh: Pendidikan Kadang aku gilak sendiri milih judul, tapi aku tau judul diatas bakalan gak nyambung ama bahasan ilmiah aku kali ini.(pede amat wak) . hahahaha Dulu, guru menghukum muridnya dengan berdiri didepan kelas dan mengangkat satu kaki atau dua kaki ( wah ajaib nih anak ). Lelah, malu, tak jarang ada juga yag diberi pelajaran dengan sekedar memukul supaya tidak mengulanginya. Namun seiring bergeraknya arus zaman, pola pikir mulai beranjak dari tempatnya, dan ditambah dengan statement tentang kemanusiaan anti-bullying ternyata membuat perubahan yang cukup signifikan dalam cara mendidik murid. Saat ini, guru tidak boleh menghukum anaknya dengan hukuman fisik. Bahkan belakangan ini muncul peraturan tentang kekerasan verbal dan non verbal. Yang artinya, baik kekerasan fisik maupun ucapan tidak dizinkan lagi. Bahkan, guru lebih ditekankan untuk tidak memberi hukuman secara mental, namun membangun semangat dan motivasi peserta didik untuk belajar. Secara teor