Sudahkah kita semua mencapai bab di mana kehidupan terurai yang pada titik tertentu akan ada lebih banyak hal yang perlu kita lepaskan? - Banyak dari mereka yang mengharapkan kita (atau kita pikir kita bisa) ingin bertahan di tempat yang sama. Dan ketika itu terjadi, kemungkinan besar kita akan melihat dua arah. Pulang atau berpaling. Tapi tidak apa-apa. Pada akhirnya kita akan belajar bahwa semua baik-baik saja. Kita tidak memiliki segalanya atau semua orang bersama kita, atau mungkin itu hanya ditakdirkan bagi kita untuk punya hal-hal yang lebih baik di masa depan. Pada akhirnya kita akan merasa cukup dan kita akan baik-baik saja. Yap.. Sekali lagi, kita harus baik-baik saja. - Aku sering berkata pada diriku sendiri: "melepaskan orang-orang bukanlah hal yang salah". Anehnya akan terasa tidak menyenangkan, tetapi itulah adanya. Itu normal. Sekarang hanya perlu TANGGUNG JAWAB dan menelaah kesalahan sendiri dan bangkit lag...
hari itu Kota Medan bukanlah tempat terakhirku untuk merintis tujuan hidup. Berawal dari keinginan untuk melanjutkan pendidikan tinggi, akhirnya harus kembali mengecek tujuan sebenarnya. Dan itu kembali menjadi bahan refleksi selama 5 hari di kota asal tercinta, Teluk Dalam Kab. Nias Selatan. Aku bepergian hanya karena ada 2 alasan Aku rindu dan Aku ingin mengurus sesuatu. Alasan pertama adalah jelas, selama 3 tahun dari kelas 3 SMA sampai memasuki tahun ke 3 masa perkuliahan aku tak pernah menginjakkan kaki ke Nias Selatan, tidak pernah bertemu dengan keluarga. Merantau sejak kelas 1 SMA membuat aku tahu bagaimana rasanya jauh dari keluarga. Menghadapi bermacam rintangan, menerima kekesalan orang lain dan kadang tak mengerti arti aku merantau. Sulit rasanya bagi seorang pendiam seperti aku, memulai kisah hidup yang serba penuh tekanan untuk melanjutkan hidup, karena satu yang harus dituntut adalah keberanian. Lingkungan yang belum tentu cocok dengan kita, harus diterima den...
Dalam perkembangan alam yang semakin rusak dan polusi yang meningkat, oknum manusia semakin membuat benteng untuk perlindungannya nanti ketika tiba saatnya bumi dilanda kehancuran. Benteng ini telah lahir dalam bentuk teknologi mapan, pemikiran yang terlalu rasional dan mimpi akan kehidupan yang layak di Mars atau planet lain. Manusia tak bisa lepas dari cita-cita yang harus ia wujudkan, baik itu cita-cita menjadi penguasa, asisten penguasa atau pesuruh penguasa. Penguasa disini adalah mereka yang kelak akan menguasai orang lain atau hal yang bisa jadi andalannya kedepan. Tak bisa dipungkiri, manusia akan melakukan semuanya untuk mencapai cita-cita itu dan itu berdampak pada orang lain yang belum memiliki cita-cita seperti itu. sumber: http://www.flickriver.com/places/Philippines/Central+Visayas/Tampi/ Tulisan kali ini ingin membahas sesuatu yang beda, ketika orang lain memikirkan kemajuan, aku ingin memikirkan salah satu akibat negatif kemajuan itu dan mengangkat itu seb...
Komentar
Posting Komentar