Sudahkah kita semua mencapai bab di mana kehidupan terurai yang pada titik tertentu akan ada lebih banyak hal yang perlu kita lepaskan? - Banyak dari mereka yang mengharapkan kita (atau kita pikir kita bisa) ingin bertahan di tempat yang sama. Dan ketika itu terjadi, kemungkinan besar kita akan melihat dua arah. Pulang atau berpaling. Tapi tidak apa-apa. Pada akhirnya kita akan belajar bahwa semua baik-baik saja. Kita tidak memiliki segalanya atau semua orang bersama kita, atau mungkin itu hanya ditakdirkan bagi kita untuk punya hal-hal yang lebih baik di masa depan. Pada akhirnya kita akan merasa cukup dan kita akan baik-baik saja. Yap.. Sekali lagi, kita harus baik-baik saja. - Aku sering berkata pada diriku sendiri: "melepaskan orang-orang bukanlah hal yang salah". Anehnya akan terasa tidak menyenangkan, tetapi itulah adanya. Itu normal. Sekarang hanya perlu TANGGUNG JAWAB dan menelaah kesalahan sendiri dan bangkit lag...
Ada beberapa diksi yang cocok untuk membangkitkan dan menanamkan nilai keagamaan kita untuk mencintai apa yang menjadi kesepakatan luhur, yaitu berdiri diatas tanah yang sama dan hidup di satu bangsa yang berkeadilan. Tapi dibalik giatnya penamaan itu, beberapa oknum malah menggunakan itu untuk menyatakan dirinya lebih hebat dari orang lain. Misalnya, keadaan dimana suatu konsensus yang sudah disepakati ingin diubah dan di revisi hingga memenuhi keinginan yang merubahnya. Dalam kehidupan bernegara, salah satu masalah yang paling kentara adalah ketika api sensitif keagamaan di gelorakan demi sebuah kepentingan. Muncullah gerakaan separatis yang berafiliasi pada lisan dan media sosial, mencairkaan gumpalan dendam yang selama ini belum pernah mencuat hanya karena menunggu saat dan moment yang tepat. Nah tugas negara bertambah searah berkecimpungnya para pemuka agama dan umat dalam menyanyikan semangat kebencian. Saya tidak sedang menggeneralisasi semua pernah melakukan itu, tetap...
Ia, ada jauh sebelum kehadiran mu, sebelum kamu menjadi matahari di konstelasi tata surya ku, Ia adalah pelangi di setiap hujan deras di hidup ku, yang aku impikan menjadi dekat dan nyata. Tidak, jangan salah paham, aku tidak berkisah tentang manusia lain, aku berkisah tentang sesuatu, yang konon hanya dengan membayangkannya saja mampu membangkitkan semangat hidup ku. Sesuatu yang sangat layak untuk aku perjuangkan, dimana aku telah banyak menyaksikan, orang-orang gugur satu-satu di perjalanan menemuinya, mereka yang mulai berhenti bertanya, berhenti memaknai, kemudian lupa akan Ia, tergantikan dengan bermacam-macam alasan. Coba jawab ini, pernahkah kamu terbangun dari tidur tak sengaja dan kesadaran membisikan kalau jiwamu tidak lagi sama, berbeda, merasa tidak seharusnya? Kesadaran selalu membisikan realita pada diriku, polos, tidak mengada-ada. Pernahkah kamu ingin pergi jauh menjelajah dunia dengan alasan untuk mencari makna hidup karena sudah tak kau kena...
Komentar
Posting Komentar