Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

The Innocent of his story?

Gambar
Saat makan di tempat makan (makan di tempat minum, minum di tempat makan, makan dan minum, minum makanan, makan min.. Intinya ritual makan di tempat umum tadi siang, 20 Maret), saya berkesempatan menjadi saksi dengar langsung proses komunikasi mengenai bagaimana suatu cerita sejarah bisa menjadi begitu beragam dan semakin memudar terhadap kejadian yang sesungguhnya. Saya tidak sengaja kemudian sengaja mendengarkan (nguping innocent) diskusi serius antara dua orang di meja lain, mereka (sebut saja x dan y) membicarakan mengenai cerita HP Xiaomi  Redmi 5 plus yang baru-baru ini dipasarkan dengan harga terjangkau Inti dari nguping innocent yg saya dapatkan adalah X tipe orang penasaran dan selalu bertanya detail hingga Y kewalahan menjawabnya (terdengar dari nada suara yg tidak lugas), Y dengan keterbatasan database nya tetap mencoba menjawab pertanyaan dari X. Dan saya tahu bahwa informasi yg disampaikan Y kepada X sebenarnya tidak akurat berdasarkan apa yg saya baca langsung dari

Growth Mindset (Agenda Mari Menikah)

Gambar
Tidak ada yang salah menunjukkan kamu peduli dengan seseorang dan mempunyai perasaan lebih kepadanya, yang salah adalah berharap seseorang itu menunjukan hal yang sama, bahkan melakukan hal serupa dengan kita, beririsan dalam garis waktunya. Namun perlu diingat, apa yang kita harapkan atas seseorang itu bisa jadi berbuah mengecewakan, tak jarang bahkan hanya sederet kata, frasa atau sebuah kata telah cukup jadi benih kekecewaan. Menjadikan kita seseorang yang krisis eksistensi, terkurung dalam duga dan presepsi diri sendiri, melayang-layang dalam aliran gejolak perasaan. Namun, berharap kepada seseorang tidak semata-mata sebuah kesalahan, yang salah adalah berharap disertai panjang angan, karena sebenarnya pada skala yang terukur semua hanya perihal ruang dan waktu. "Aku butuh ruang di sisimu, Aku butuh ada di garis waktumu, kadang Aku butuh jeda yang sesuai, tapi bisa jadi Kamu tidak mengerti akan hal itu, atau tidak menganggap lebih akan hal itu." Kembali lagi