Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Eksistensi Wifi di Perpustakaan

Gambar
Kita hidup di zaman dimana semua pergerakan kita berlandaskan apa dan bagaimana internet mempengaruhinya. Bukan suatu pengecualian ketika internet juga menjadi teman sehari-hari baik itu dari segi baiknya maupun buruknya. Intinya INTERNET IS MY STYLE. Wowww!! Kali ini aku menulis sesuatu yang menjanggal di penglihatanku tiap hari, adalah cerita orang-orang yang berkunjung ke perpustakaan. Biasanya perpustakaan identik dengan berbagai bentuk aktifitas, dan yang paling utama adalah membaca. Selain itu, kegiatan yang lain yang bisa diamati adalah tidur, ngobrol-ngobrol cantik (biasanya cewek ini, pada ngegosipin sesuatu), makan-minum, denger musik, dan yang sangat krusial kali adalah wifi-an men. Iyah betul itu, perpustakaan zaman sekarang jika bisa dibandingkan sangat berbeda dengan perpustakaan tahun-tahun 2000 kebawah. Mengapa? Konsepnya beda, perpustakaan dulu sangat ketat dan hanya boleh 2 aktifitas yang terjadi yaitu membaca dan meminjam, selain itu sikat abis. Bangga

Manona’ö

Gambar
Manona’ö... Bagi kebanyakan orang, kata ini asing untuk dibaca atau dipahami karena belum pernah ada dalam KBBI. Lah lu kira punya elu tuh bahasa..hahaha . Dan bagi ononiha atau istilah nya jika di bahasa indonesiakan, orang nias, kata Manona’ö adalah kata yang sangat penting artinya. Mengapa?. Manona’ö artinya adalah pamitan. Pamitan disini bukan dalam arti sekedar pamit lalu pergi, tetapi, bagi masyarakat nias manona’ö dimaknai sebagai pemberian diri seutuhnya untuk diberkati kemanapun melangkah dengan tujuan mengharapkan sesuatu yang baik. Manona’ö biasanya dilakukan oleh anggota keluarga dengan mengunjungi keluarganya dan keluarga besar lainnya ( kakek, nenek, bibi paman, dll). Kegiatan ini sudah menjadi tradisi dalam keluarga Nias, karena mengandung hubungan yang saling mengakrabkan, kekeluargaan dan memberkati. Dalam kehidupan sehari-hari, keluarga Nias juga tidak sekedar memaknai manona’ö sebagai pamitan tetapi istilah itupun diperuntukkan dalam hubungan memberi informas

A ei

Aku takut aku belum bisa Aku takut jika nanti mengecewakan sesuatu yang kalian harapkan Aku belum sepenuhnya menganggap semua benar Apa yang menjadi impian selama ini akan musnah karena ketakutan ini Apabila itu terjadi, apakah aku masih ada? Apakah aku bisa membuatmu bahagia? Apakah jam dinding bisa berputar ke waktu aku masih kecil? Arah sudah berbeda, zaman selalu menelanku Akan menjadi apa setelah kemana Akan? Aturlah aku, Pemilik Semesta ini alarmMu mengingatkan aku, bahwa sebentar lagi asa itu harus terwujud, ditengah doa orang-orang yang dicintai ... Ampuni kekuranganku. Aku berserah.

5 Hari

Gambar
hari itu Kota Medan bukanlah tempat terakhirku untuk merintis tujuan hidup. Berawal dari keinginan untuk melanjutkan pendidikan tinggi, akhirnya harus kembali mengecek tujuan sebenarnya. Dan itu kembali menjadi bahan refleksi selama 5 hari di kota asal tercinta, Teluk Dalam Kab. Nias Selatan. Aku bepergian hanya karena ada 2 alasan Aku rindu dan Aku ingin mengurus sesuatu. Alasan pertama adalah jelas, selama 3 tahun dari kelas 3 SMA sampai memasuki tahun ke 3 masa perkuliahan aku tak pernah menginjakkan kaki ke Nias Selatan, tidak pernah bertemu dengan keluarga. Merantau sejak kelas 1 SMA membuat aku tahu bagaimana rasanya jauh dari keluarga. Menghadapi bermacam rintangan, menerima kekesalan orang lain dan kadang tak mengerti arti aku merantau. Sulit rasanya bagi seorang pendiam seperti aku, memulai kisah hidup yang serba penuh tekanan untuk melanjutkan hidup, karena satu yang harus dituntut adalah keberanian. Lingkungan yang belum tentu cocok dengan kita, harus diterima den