SENDIRI LEBIH DARI JOMBLO



Aku suka jalan sendiri, duduk sendiri, makan sendiri, mendengarkan langkah kaki diri sendiri, suara hati, menikmati ruang sendiri.

Dan kadang sekadar untuk bertemu orang-orang dengan pelbagai macam ekspresi di keramaian. Yang kemudian aku mulai permainan menebak satu-satu, jadi orang paling sok tahu, di mana pertanyaan-pertanyaan ini berputar dalam pemikiran ku...

"Hmm, mereka terlihat sangat bahagia (?)
Hmm, kenapa mereka terlihat sedih (?)
Wah, mereka berdebat apa sih, asik sekali (?)
Wah, romantis sekali pasangan-pasangan itu (?)"

Dan pertanyaan-pertanyaan lain.

Namun pertanyaan sesungguhnya adalah kepada diri sendiri

"untuk apa ku lakukan semua ini?"

Sebenarnya tujuannya cuma satu,
mencari alasan praktis kenapa aku harus bersyukur dengan keadaan ku saat merasa kekurangan. Karena...

"bisa jadi Aku mengeluh, tapi sebenarnya masalahku belum tentu seberat masalah mereka yang terlihat bahagia tertawa terbahak-bahak itu.

Aku sedih, tapi mungkin kesedihanku tak bisa sama sekali disandingkan dengan orang-orang yang terlihat sedih itu.

Aku penat, tapi mungkin penat ku akan masalah tak seberapa berat dibanding masalah yang serius di debat kan orang-orang itu.

Aku merasa kesepian, tapi mereka yang terlihat romantis itu? Siapa yang tahu mungkin sesaat sebelumnya mereka habis nangis besar meski sebentar, kemudian sekarang menghibur satu sama lain? "

Dan mungkin saja sesaat aku merasakan kekurangan itu, Allah langsung menggantinya dengan yang lebih baik, berkali-kali lipat.

Kepada kekurangan dan gejolak yang hadir dalam diri ku, terimakasih telah mengingatkan ku untuk melihat ke arah lain, mengajarkan ku rasa syukur, dan terus menuntun ku belajar, lebih baik lagi.

Di ruang sendiri.


Epilog:

ditulis setelah berjalan sendiri beli lauk untuk makan siang. Menjejakkan kaki di tepi jalan, melafalkan semua baik-baik saja.
Oh iya, sudah selasa, 30Oktober; 2 hari menuju November.
Jangan berlomba-lomba mengeluh, jadilah tangguh!

#ruangsendiri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal-Usul ...

TAMPI BERAS (Oneul Mohae)