Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Kacang! Ngacangin! Dikacangin

Gambar
Kacang, pada dasarnya istilah kacang adalah terminologi biologi untuk menyebutkan biji sejumlah tumbuhan polong-polongan. Dalam percakapan sehari-hari, kacang dipakai juga untuk menyebut buah (polong) atau bahkan tumbuhan yang menghasilkannya. Sedangkan Kacang-kacangan adalah sebutan untuk biji yang berukuran relatif lebih besar dan digunakan untuk bahan pangan bagi manusia dan hewan ternak. (comment: wkwkwk...ini bahasanya formal banget, kaya main ambil dari wikipedia atau sejenisnya, ini mah Cuma pengertian kacang secara umum...mane dikacanginnya?) (Penulis punya correct: sabar..., ini baru ngoceh2..ok saya lanjutkan lagi...) Namun, akhir-akhir ini kata atau istilah “kacang” tidak hanya digunakan untuk menterminologikan suatu buah biji polong-polongan ataupun hal yang berkaitan dengan istilah botani seperti istilah latin. Oleh kalangan manusia setengah remaja, kata kacang menjadi sebuah analogi ataupun kata ganti untuk istilah di”cuek”kin atau tidak didengarkan atau bahkan

Kata Pertama "IQRA"

Iqra. Baca. Kata yang tersembunyi diantara kalimat pelik. "Jika pada suatu hari, bukan aku yang kau temui Dan Itu membuatmu bersedih Ingatlah kenang dalam keningmu, ada seseorang yang pernah begitu bahagia dan kikuk sejak jumpa pertamanya denganmu Jika pada suatu hari, tiada lagi yang bisa kau tunggu dariku Sebab seseorang yang bukan aku, telah menjadikanmu merasa utuh Ingatlah sungguh telah aku relakan kita sebagai singgahmu yang tak pernah kau sanggah Terimakasih telah mengenalku di antara banyak kemungkinan-kemungkinan yang lebih baik untukmu Doa ku selalu menyertai kebahagiaan mu, tidak hanya pada satu dua hari, tidak hanya hingga pada suatu hari Walau jika pada suatu hari, kita memang hanya singgah, meski sungguh aku berharap jadi rumah, namun tak perlu kau sanggah." Epilog: Istighfar selalu

CSR itu Pencitraan: Beasiswa atau BiarKaya

Gambar
IG: @diahpsht1922 cc: obrolan ringan tentang rokok Terasa ya sudah menjalani sebulan kuliah di Kampus tercinta ini (USU). Perkuliahan di semester ini, civitas akademik disambut dengan riuhnya antusias mahasiswa baru dan seniornya untuk saling kenal. Dan setelah diwarnai dengan kehidupan kampus, mahasiswa kembali ke lingkungan nya masing-masing yaitu kehidupan sebagai masyarakat Biasa. Saya ingin mengekspos kali ini mengenai perbincangan unik yang mungkin jika diperdebatkan akan membawa pro kontra, tidak sedikit juga hal yang tadinya saya anggap biasa cenderung acuh, kini mulai menarik perhatian dan kesadaran saya. Macam sudah sadar saja saya. Hahaha. Tentu dalam setiap pertemuan saat berjumpa dengan rekan-rekan mahasiswa maupun masyarakat biasa, banyak hal yang dibicarakan, dari mulai hal ringan bercampur candaan hingga hal yang serius seperti hukum, ekonomi, politik, sosiologi, biologi dan cocokologi. Kali ini (tepatnya kemarin di sebuah cafe khusus penikmat kopi) radar saya