Social Validation ala ala.
-baca perlahan, agar mendapat rahmat, πŸ˜‰πŸ˜‰

Jadi hari ini saya pos form bit.ly/LeoSocialValid tentang validasi sosial diri saya, hasilnya menarik dan menyenangkan malah! (silakan bagi yang mau isi, terbuka selamanya! Kalau bisa, haha)

Banyak mengetahui pandangan orang lain tentang diri ini, tapi yang lebih menyenangkan adalah mengetahui bahwa masih ada orang-orang yang mau meluangkan waktunya untuk saya dengan cara sesederhana mengisi form yang saya buat itu, yang sebenar-benarnya bukan urusan mereka kan? mengetahui itu saja sudah lebih dari cukup untuk membuat saya bahagia dalam syukur (emot senyum)

Jadi, gimana tanggapan yang didapat? haha, datanya antimainstream abis! Faraday! tapi masih bisa dibaca polanya dan masih bisa saya tarik benang merahnya.

Jadi, benangnya sudah dibuat kain, benang-benang tersebut antara lain ada yang benar-benar absurd ngisi sesuka hatinya aja (ngakak sih, pengen ku doain deh, πŸ˜‡kan ga boleh ngatain), ada yang ngisi serius bahkan membangun (apresiasi tinggi sih untuk isian-isian serupa, see you on top and bright future alles!), ada yang lucu (ku baca sambil ketawa meluk guling karena kalau guling-guling kan capek ya? lagian apalagi yang bisa dipeluk selain guling saat ini, hehe, Iya, memeluk sepi ini, heee! menyenangkan juga sangat, semisal nasihat untuk jadi rebel dan jangan jadi komunis karena aku pakai kalimat Social Validation mungkin - haha, I'm not that far dude), ada yang umum (yang paling umum adalah tentang sikap saya dan nasihat baiknya, dan saya merasa sangat sangat malu dan terpukul malah, nyatanya saya tidak sebaik itu, hanya Allah yang Maha Baik menutup semua yang kurang baik), dan sebagainyaaa...

lebih menarik lagi, tiap-tiap orang berbeda cara menulisnya, dan menarik membaca dengan saksama satu-satu, ah, membaca memang selalu menjadi hal yang tak habis menyenangkan!

Akhirnya,
Saya tutup dengan sebuah nasihat yang menjadi salah satu latar belakang saya mengadakan mini riset tersebut, yaitu

"Ketika orang mengkritikmu atau mencelamu, maka perhatikan celaannya. Apabila ada kekurangan itu pada dirimu, maka perbaikilah langkahmu dan luruskan kesalahanmu. Namun apabila kekurangan itu tidak ada pada dirimu, berkatalah, “Thanks God”, dan janganlah celaan itu mengganggu langkahmu."

(Dr. Khalid Al Mushlih).

Bantu saya menjadi lebih baik lagi, menjadi lebih dewasa dan serius, lebih banyak berguna, bicara dan bersikap seperlunya, lebih laik denganmu (halah, apa ini, 😎)


Terimakasih kepada semua yang telah berkontribusi! sudah lama juga tidak menulis dengan gaya bahasa lepas santai seperti ini setelah bergelut dengan dunia yg fana πŸ˜†
! (hayoo, siapa yang bacanya lepas pantai? haha)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal-Usul ...

TAMPI BERAS (Oneul Mohae)