Growth Mindset (Agenda Mari Menikah)



Tidak ada yang salah menunjukkan kamu peduli dengan seseorang dan mempunyai perasaan lebih kepadanya, yang salah adalah berharap seseorang itu menunjukan hal yang sama, bahkan melakukan hal serupa dengan kita, beririsan dalam garis waktunya.

Namun perlu diingat, apa yang kita harapkan atas seseorang itu bisa jadi berbuah mengecewakan, tak jarang bahkan hanya sederet kata, frasa atau sebuah kata telah cukup jadi benih kekecewaan. Menjadikan kita seseorang yang krisis eksistensi, terkurung dalam duga dan presepsi diri sendiri, melayang-layang dalam aliran gejolak perasaan.

Namun, berharap kepada seseorang tidak semata-mata sebuah kesalahan, yang salah adalah berharap disertai panjang angan, karena sebenarnya pada skala yang terukur semua hanya perihal ruang dan waktu.

"Aku butuh ruang di sisimu, Aku butuh ada di garis waktumu, kadang Aku butuh jeda yang sesuai, tapi bisa jadi Kamu tidak mengerti akan hal itu, atau tidak menganggap lebih akan hal itu."

Kembali lagi pada diri masing-masing, kita butuh ruang untuk berkembang, butuh waktu untuk semakin maju, jeda untuk semakin bermakna, Aku sendiri sedang dalam proses pembelajaran panjang di hidup yang singkat ini, tentang membaca pertanda-pertanda, memaknai tiap peristiwa, mempersiapkan yang terbaik, bagaimana bersikap, memahami, dan bagaimana seharusnya.

"Mengapa membuang waktu untuk membuktikan betapa hebatnya kita, kapan kita bisa menjadi lebih baik? Mengapa menyembunyikan kekurangan daripada mengatasinya? Mengapa mencari teman atau pasangan yang hanya akan meningkatkan harga diri kita dan bukan orang yang juga akan menantangnya? Apakah kita sedang tumbuh? "

Mari bertumbuh bersama, menjadi lebih baik.
...lalu ada agenda yang diselipkan, mari menikah.

Foto: Dokumen Pribadi/FinaCahaya


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal-Usul ...

TAMPI BERAS (Oneul Mohae)