Jilbab icon or fashion?


Hijab, jilbab, kerudung, penutup kepala atau apalah sebutannya itu. Semua orang pasti tidak asing dengan hal itu. Sejenis penutup kepala bagi perempuan muslim, tentunya. Sejarahnya jilbab sendiri bagaimana sih, dalam Islam yang saya tahu perintah memakai jilbab atau bisa dikatakan menutup aurat sendiri tidak hanya rambut saja, namun seluruh tubuh dan yang boleh terlihat hanya wajah dan dua telapak tangan.
Aku pernah berdiskusi dengan teman wanita muslimku yang memang orang nya juga seorang hijaber sejati, perintah berjilbab bagi perempuan sendiri terdapat dalam Al-Quran. Bahwa jilbab atau perintah untuk menutup aurat bagi para muslimah itu bukan hanya sekedar untuk menutup badan mereka. Namun untuk melindungi mereka dari penglihatan laki-laki yang bukan mahrom atau saudara mereka. Haram bagi perempuan memperlihatkan tubuh mereka kepada selain dari ayah, kakak, dan adik laki-laki mereka.
Pentingnya bagi perempuan muslim mengapa harus menutup tubuh mereka atau menjaga aurat mereka adalah penting sebagai perwujudan amal Islam. Jilbab atau penutup aurat sesungguhnya tidak hanya digunakan sebagai pelindung secara fisik semata. Namun diharapkan juga  para muslimah juga menutup hati mereka dari hal-hal buruk, seperti pergaulan seks bebas, narkoba, kehidupan malam itu semua tidak boleh. Harus menjaga hati, lisan dan juga perbuatan mereka.
Well sesuai dengan judul diatas, “jilbab, icon or fashion” sekarang saatnya saya akan membahas tentang tema diatas. Saya akan membahas jilbab sebagai ikon.
Jilbab sebagai icon bukan 7icons yah....hehehe. jilbab sebagai sebuah simbol, simbol yang menandakan bahwa kita adalah seorang muslim. Seorang muslimah. Jilbab sebagai icon atau simbol bahwa aurat itu tidak bisa dinikmati oleh sembarangan orang, kelak aurat itu hanya untuk suami saja. Simbol sebagai kecintaan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Sebagai simbol untuk menjaga hati dari hal-hal buruk. Apabila hati terjaga dan fisikpun juga terjaga maka akan menjadi muslimah yang baik yang dicintai Allah SWT dan setiap langkah juga mendapat rahmatnya.
Saya pernah nonton acara infotaiment selebriti tanah air, seorang artis, Asmirandah pernah ditanya:” mbak Andah siap gak berjilbab, kan di filmnya itu pake jilbab?” aduh belum siap, saya rasa menjilbabi hati lebih baik deh. Helooow wanita semua, jika ada yang berpikiran seperti ini, aku sebagai kristen yang cinta semua hal pasti nyindir abis-abisan deh. Bukankah lebih baik fisik dulu yang kita jilbabi kemudian dengan fisik yang berjilbab, maka ketika akan berkata kotor, ketika akan pergi ke clubbing pun menjadi malu dan pikir 100 kali. Dengan berjilbab maka tongkrongan pun akan berubah, berubah menjadi anak nongkrng masjid, dengan itu hatipun kelak akan berjilbab pula.
Aneh ketika dengar kata-kata Jilbabi Hati.. trus hatiny pakek pashmina gitu? Pake gamis, pake baju-baju panjang. Anehkan, toh hati itu gak akan bisa dilihat oleh para lelaki yang berhidung belang. Justru merek akan senantiasa menikmati keindahan paha, dada, kaki, perut dll lah. Ya ampyuuun......
Oh sekarang bahas jilbab sebagai fashion. Jilbab itu juga sebagai sebuah fashion lo, jangan pandang sebelah mata industri fashion. Busana muslim kini sudah rame seperti penjual molen arab atau mi balap di lingkungan USU. Butik-butik sekarang  sudah tidak ragu dalam menjual busana muslimah, yang dulunya suka jual bikini atau baju tanpa lengan kini merekapun mulai memajang baju-baju dengan lengan panjang dan banyaknya  aneka jilbab yang dijual.
Ini dimulai dengan banyaknya trend-trend seperti hijabers yang dulunya berjilbab itu adalah hal yang tidak bisa fashionable namun kini dengan berjilbab kamu bisa menemukan beraneka gaya yang unik namun tetap syahdu dipandang busananya.

Biasanya para cewe-cewe yang berpakaian modis dengan jilbabnya akan disebut dengan para kelompok hijabers, tapi belum tentu loh mereka ikut dalam kelompok hijabers. Memang kelompok hijabers ada namun ketika bukan berarti harus masuk dalam kelompok hijabers juga lo. Yang penting niat berjilbab memang karena Allah SWT dan juga agar tubuh  itu tidak sembarangan dinikmati oleh laki-laki yang bukan muhrim. So, banggalah berhijab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal-Usul ...

TAMPI BERAS (Oneul Mohae)