Mitos Malam MinggU
Bagi yang gak punya
pacar dilarang keluar malam minggu. Bahaya, Men !
Seorang teman pernah nanya ke
aku. “mengapa malam minggu bagi banyak orang selalu dijadikan sebagai malam happy ending?. Aku pun sejenak terheran
mendengar pertanyaan itu, karena pas malam minggu juga. Wkwkwk Jomblooooo.
Banyak orang menganggap malam
tersebut adalah malam yang tepat buat bersenang-senang, weekend gitu. Malam itu
dianggap sebagai malam untuk melepas
segala kepenatan, kegundahan, dan kesibukan selama enam hari
beraktivitas. Entah itu tugas-tugas kampus, kerja, atau kegiatan organisasi.
Bagi yang memiliki pacar, malam minggu adalah ajang yang tepat buat ngapel. Kemudian mencari tempat
nongkrong dan ngobrol hingga larut malam. Kita bisa juga ngumpul-ngumpul
ditempat-tempat hiburan, cafe, club dan bioskop. Tempat-tempat hiburan itu
menjadi ajang party bagi laki-laki dan perempuan. Intinya having fun abis. Dunia seperti tidak ada sekat norma lagi.
Budaya seperti ini telah
mengonstruksi masyrakat kita, bahwa malam minggu adalah malam untuk hura-hura.
Kapan lagi kalau bukan malam ini. Istilah gaulnya, “Hari gini gak malam mingguan, kasian deh lo”. Anggapan yang
bersifat meledek ini akhirnya menjadi racun dan virus di kalangan anak muda
yang akhirnya di iyakan banyak orang. Bentuk dari iya tersebut akhirnya menjadi
kebenaran yang mengarah ke mitos. Seolah, kalau bukan malam minggu tidak
mengasyikkan. Inilah potret masyarakat modern akibat dampak adanya budaya pop.
“Saya tidak terlalu terobsesi
dengan yang anggapan-anggapan umum seperti itu”. Bagiku, malam minggu tidak ada
bedanya dengan malam-malam lainnya. Buatlah malam-malam lainnya seperti malam
minggu. Kan, nggak ada salahnya. Kalau malam jumat sering dibiasakan untuk
malam hiburan, maka akan tercipta lingkungan kalau malam jumat itu adalah malam
hura-hura, bukan malah malam yang menakutkan. Anggapan malam jumat itu
menkautkan juga karena mitos yng harus dihancurkan dan dimusnahkan.
Bagi mereka yang mengatakan malam
minggu itu adalah malam yang indah, karena mereka telah termakan oleh anggapan
tersebut. Sekarang, tinggal bagaimana kesadaran kita sebagai manusia memaknai
hidup ini. Memaknai hidup dengan menggunakan akal untuk terus berpikir dengan
jernih. Jangan mudah terjebak oleh kondisi masal. Karena kondisi hanya realitas
yang direkayasa manusia, kitapun bisa merekayasa realitas tersebut.
Disini, aku hanya ingin mencoba
mengajak teman-teman untuk kembali memikirkan dan merenungkan, mengapa malam
minggu harus dijadikan ajang hura-hura. Bisa kan kalau malam tersebut dijadikan
ajang berbuat kebaikan untuk orang lain. Jangan malah membuat orang lain sakit.
Bagi orang-orang yang sendirian pada malam minggu jangan bersedih hati. Banyak
kegiatan yang bisa kamu lakukan, membaca dan memahami buku. Itu kan lebih
bermanfaat, tul gak?. Buat lah hari-harimu apa adanya. Jangan risau. Smile men.....
Sebagai seorang pelajar,
mahasiswa, pengusaha, ilmuwan dan lain sebagainya, kita harus bisa menyerap
ilmu untuk perkembangan intelektualitas pribadi. Ingat pesan orangtua, belajar
yang rajin. Besok kalau sudah sukses baru boleh “hura-hura”. Sok nasehatin....
okeh selamat bermalam minggu dengan terus berpikir menemukan kesadaran sebagai
manusia. Jangan mudah ikut arus. Lawan arus ma
men.
Komentar
Posting Komentar