Cantik Itu Gak Mesti Putih
maap ye. gua malah add ni photo kesini. kesukaan wkwkwk |
Perempuan selalu gelisah dengan
kepribadian yang dimilikinya, terutama soal penampilan fisik, yaitu kecantikan
wajah. Menurut mereka, kecantikan itu diukur dari warna kulit. Kalau berkulit
putih berarti cantik. Sedangkan berkulit hitam dan legam tidak cantik. Sehingga
wajar jika mereka menjadi korban Kapitalismenya alat-alat kecantikan domestik.
Jika mereka telah memakai produk tersebut, merasa diri menjadi lebih percaya
diri. Ceileh, yang bener nih.
Semua iklan di televisi pun
secara tidak langsung telah mendiskriminasi antara wanita yang berkulit putih
dengan yang berkulit hitam (ini di dunia pertelevisian Indonesia). Jika ada
iklan kecantikan, pasti bintangnya wanita cantik berkulit putih, atau paling
tidak ada dua orang wanita yang kulitnya dibandingkan, seperti yang terjadi
pada iklan Citra. Hal ini juga bisa disimak pada iklan sabun dan sampo. Secara
psikis, mereka yang memiliki kulit hitam tersinggung dan segera ingin membenahi
kulit tubuhnya dengan produk-produk tersebut. Apalagi kalau dibilang, “kulit hitam, kasian deh lo”. Mereka
menganggap alat-alat kecantikan tersebut adalah solusi terbaik.
Keesokan harinya, dia akan pergi
ke toko, mencari alat-alat yang dianjurkan dalam iklan, seolah mereka telah
tersihir dengan dunia yang seharusnya tidak usah mereka gubris. Beginilah
akibat dunia global yang semakin memperbudak manusia. Mengapa, kok hanya
kecantikan wanita yang disorot. Karena, mau tidak mau dan banyak orang
mengakui, korban terbanyak dari alat-alat kecantikan kosmetik adalah perempuan.
Kaum laki-laki ada, tapi jumlahnya tidak sebanyak perempuan. Ketika teman atau
pacarnya bilang, ih kok kulitmu hitam sih, maka dia langsung merasa malu dan
mencari resep agar kulitnya ikut-ikutan putih. Segala carapun akan ditempuhnya.
Wah, kasian banget ya cewek.
Namun, kini tidak usah risau
lagi, karena aku ada untukmu ( yasudahlah-Bondan
hahaha). Karena dalam tulisan ini kamu akan dibela habis-habisan. Standar
putih itu cantik, kan menurut orang-orang Indonesia. Coba kita lihat bagaimana
orang barat menilai orang kulit hitam. Mereka akan berkomentar, kalau orang
berkulit hitam itu lebih seksi dan indah. Nah lho, herankan kalau ada orang
bule, trus tiba-tiba bilang kalau kamu itu orangnya seksi. Bagi mereka, orang
berkulit putih itu sudah tidak indah lag dipandang, karena kebosanan yang ada
dalam kultur mereka. Berarti, sebenarnya yang yang menjadi masalah ialah kultur
budaya yang telah dibangun oleh sebuah masyarakat. Mungkin karena kita ini
mayoritas berkulit sawo matang, maka bagi mereka yang berkulit putih itu lebih
cantik. Bagi orang barat yang mayoritas
berkulit putih, sebagian mengatakan orang berkulit hitam itu seksi.
Karena itu, tidak usah risau bagi
kalian yang tidak berkulit putih. Syukurilah apa yang telah diberikan kepadamu.
Toh, semua itu bakal berlalu dengan sendirinya. Ketika kita mati, kulit akan
berubah jadi tanah. Semua jenis kecantikan akan hilang ditelan bersama bumi.
Maka janganlah tertipu oleh sesuatu yang nampak yang memang itu sangat indah
dipandang. Tapi cobalah berpikir tentang sesuatu yang ada dibalik sesuatu yang
tampak.
Dengan demikian, kita bisa lebih
memaknai sesuatu secara mendalam. Bagi perempuan, jangan mau jadi korban dunia
alat-alat kecantikan domestik. Itu tipu muslihat yang hanya mengeruk uang
kalian. Kalian dibuat susah oleh alat-lat global tesebut. Bagi kamu yang tidak
terjebak pada realitas yang nampak pasti
paham, ukuran cantik seseorang tidak hanya dipandang dari segi fisik, tetapi
juga cantik bisa dilihat dari aspek cantik iman, hati, akal dan perilaku.
Makanya, kadang orang jatuh cinta itu karena keduanya memiliki perilaku yang
sama dan pola berpikir yang sama. Disini bisa dimaknai, mereka memandang cantik
dari segi perilaku dan akal. So, cantik itu nggak mesti putih kan.
Komentar
Posting Komentar