sesatkah ??

VOODOO

Voodoo, yang berasal dari kata vodun, berarti roh adalah praktik keagamaan kuno yang bersala dari Afrika Barat, mungkin sejak 10.000 tahun yang lalu.
Kegiatan ini masih dilakukan oleh lebih dari 30 juta orang diseluruh dunia meskipun pernah dilarang dan dicap aliran sesat oleh kolonialis Kristen.
Haiti dianggap sebagai kampung halaman Voodoo karena disini Voodoo adalah agama yang diakui oleh hukum negara tersebut. Voodoo dibawa ke Haiti ketika ribuan budak dibawa dari Afrika Barat dan dipaksa bekerja di koloni-koloni Perancis termasuk Haiti. Pada bulan Agustus 1791, sebuah upacara Voodoo yang mengorbankan seekor babi hitam menjadi salah satu pencetus Revolusi Haiti yang menghasilkan kemerdekaan Republik Haiti yang menghasilkan kemerdekaan Republik Haiti di tahun 1804.
Voodoo terkenal dengan upacara agama yang flamboyan, meliputi nyanyian, tarian dan pengorbanan binatang,dipimpin oleh seorang pendeta pria atau wanita, yang disebut dengan ‘papa’ atau ‘mama’.
Dalam budaya Voodoo, semua di jagat raya ini saling berhubungan dan segala sesuatu-manusia, hewan, atau benda-tidak berdiri sendiri. Pelaku Voodoo menghormati dewa tertinggi mereka yaitu Bon Dieu (‘Dewa yang Baik’), namun masih ada ratusan roh dan malaikat yang tergabung menjadi satu keluarga dan memengaruhi setiap aspek kehidupan-mulai dari kesehatan hingga kekayaan dan asmara serta kebahagiaan-yang biasa disebut Loa. Baron Samedi, yang ditiru Papa Doc, adalah salah satu dari roh-roh tersebut. Diasosiasikan dengan seks dan kebangkitan, ia digambarkan berdiri dipersimpangan dunia spiritual, menonton jiwa-jiwa orang mati berlalu lalang.
Salah satu ciri dari upacara Voodoo adalah ‘kerasukan’,ketik sebuah benda konon diisi oleh roh, yang darinya pendeta mendapat informasi mengenai roh lain atau kejadian-kejadian yang akan datang. Uniknya, agama ini memercayai bahwa tidak hanya manusia yang memiliki jiwa; semua fenomena alam juga memiliki ikatan yang suci.
salah satu ritual Voodoo

Walau ada anggapan negatif mengenai Voodoo, misalnya ketakutan akan mayat hidup (zombie) atau penggunan boneka Voodo yang mengerikan-boneka yang dianggap sebagai perwujudan roh orang lain hanya dengan menusukkan jarum dan mengucapkan mantra-buknlah bagian utama dari Voodoo. Banyak orang yang keliru membedakan Voodoo dengan Voodoo Lousiana, atau yang lebih dikenal dengan Voodoo New Orleans. Yang terakhir ini adalah bentuk modifikasi tradisi yang muncul di masyarakat keturunan Prancis dan blasteran Eropa-kulit hitam berbahasa Afrika-Amerika yang tinggal di Lousiana. Di masyarakat ini, yang menjadi penekanan adalah cerita legenda dan jimat (biasanya berbentuk kantung kecil berisi ramuan tumbuhan, rambut, dan benda-benda personal lainnya) yang melindungi pemakainya dari setan dan membawa keberuntungan.

sumber : Tokoh Kontroversial Dunia (mereka yang menggores sejarah kemanusiaan dunia),  Simon Montefiore and John Bew, Penerbit Erlangga. Perpustakaan umum Medan Petisah

Lokasi: Jl. Iskandar Muda, Kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana jika...

Gambar
Sudahkah kita semua mencapai bab di mana kehidupan terurai yang pada titik tertentu akan ada lebih banyak hal yang perlu kita lepaskan?  - Banyak dari mereka yang mengharapkan kita (atau kita pikir kita bisa) ingin bertahan di tempat yang sama.  Dan ketika itu terjadi, kemungkinan besar kita akan melihat dua arah.  Pulang atau berpaling.  Tapi tidak apa-apa.  Pada akhirnya kita akan belajar bahwa semua baik-baik saja.  Kita tidak memiliki segalanya atau semua orang bersama kita, atau mungkin itu hanya ditakdirkan bagi kita untuk punya hal-hal yang lebih baik di masa depan.  Pada akhirnya kita akan merasa cukup dan kita akan baik-baik saja.  Yap.. Sekali lagi, kita harus baik-baik saja.  - Aku sering berkata pada diriku sendiri: "melepaskan orang-orang bukanlah hal yang salah".  Anehnya akan terasa tidak menyenangkan, tetapi itulah adanya.  Itu normal. Sekarang hanya perlu TANGGUNG JAWAB dan menelaah kesalahan sendiri dan bangkit lag...
Baca selengkapnya

“Pro Ecclesia Et Patria” dan “Rahmatan Lil Allamin”

Gambar
Ada beberapa diksi yang cocok untuk membangkitkan dan menanamkan nilai keagamaan kita untuk mencintai apa yang menjadi kesepakatan luhur, yaitu berdiri diatas tanah yang sama dan hidup di satu bangsa yang berkeadilan. Tapi dibalik giatnya penamaan itu, beberapa oknum malah menggunakan itu untuk menyatakan dirinya lebih hebat dari orang lain. Misalnya, keadaan dimana suatu konsensus yang sudah disepakati ingin diubah dan di revisi hingga memenuhi keinginan yang merubahnya. Dalam kehidupan bernegara, salah satu masalah yang paling kentara adalah ketika api sensitif keagamaan di gelorakan demi sebuah kepentingan. Muncullah gerakaan separatis yang berafiliasi pada lisan dan media sosial, mencairkaan gumpalan dendam yang selama ini belum pernah mencuat hanya karena menunggu saat dan moment yang tepat. Nah tugas negara bertambah searah berkecimpungnya para pemuka agama dan umat dalam menyanyikan semangat kebencian. Saya tidak sedang menggeneralisasi semua pernah melakukan itu, tetap...
Baca selengkapnya

Mendekati Cita

Gambar
Ia, ada jauh sebelum kehadiran mu, sebelum kamu menjadi matahari di konstelasi tata surya ku, Ia adalah pelangi di setiap hujan deras di hidup ku, yang aku impikan menjadi dekat dan nyata.  Tidak, jangan salah paham, aku tidak berkisah tentang manusia lain, aku berkisah tentang sesuatu, yang konon hanya dengan membayangkannya saja mampu membangkitkan semangat hidup ku. Sesuatu yang sangat layak untuk aku perjuangkan, dimana aku telah banyak menyaksikan, orang-orang gugur satu-satu di perjalanan menemuinya, mereka yang mulai berhenti bertanya, berhenti memaknai, kemudian lupa akan Ia, tergantikan dengan bermacam-macam alasan.  Coba jawab ini, pernahkah kamu terbangun dari tidur tak sengaja dan kesadaran membisikan kalau jiwamu tidak lagi sama, berbeda, merasa tidak seharusnya? Kesadaran selalu membisikan realita pada diriku, polos, tidak mengada-ada. Pernahkah kamu ingin pergi jauh menjelajah dunia dengan alasan untuk mencari makna hidup karena sudah tak kau kena...
Baca selengkapnya