The Innocent of his story?


Saat makan di tempat makan (makan di tempat minum, minum di tempat makan, makan dan minum, minum makanan, makan min.. Intinya ritual makan di tempat umum tadi siang, 20 Maret), saya berkesempatan menjadi saksi dengar langsung proses komunikasi mengenai bagaimana suatu cerita sejarah bisa menjadi begitu beragam dan semakin memudar terhadap kejadian yang sesungguhnya. Saya tidak sengaja kemudian sengaja mendengarkan (nguping innocent) diskusi serius antara dua orang di meja lain, mereka (sebut saja x dan y) membicarakan mengenai cerita HP Xiaomi  Redmi 5 plus yang baru-baru ini dipasarkan dengan harga terjangkau

Inti dari nguping innocent yg saya dapatkan adalah X tipe orang penasaran dan selalu bertanya detail hingga Y kewalahan menjawabnya (terdengar dari nada suara yg tidak lugas), Y dengan keterbatasan database nya tetap mencoba menjawab pertanyaan dari X. Dan saya tahu bahwa informasi yg disampaikan Y kepada X sebenarnya tidak akurat berdasarkan apa yg saya baca langsung dari website resmi Xiaomi selama ini. Dari situ saya tahu bahwa informasi jika tidak tertulis dan hanya disampaikan lewat mulut saja akan berbeda seiring subjek yang menyampaikan, di situ juga letak pentingnya subjek yang menjadi pilar informasinya. Seperti halnya sebuah teori sosiologi dalam SKRIPSI untuk dapat dikatakan akurat dan pas dengan penelitian nya memerlukan persyaratan dan ketentuan khusus yang tentu saja ilmiah untuk menjaga keutuhan dan kebenarannya.

Dari situ juga dapat kita ambil bahwa suatu hal mengalami puncak viralnya pada saat kejadian itu masih segar, dan saat sudah tidak segar lagi peristiwa sepenting apapun dizamannya tanpa ada penyampaian berkelanjutan hanya akan terkubur sebagai literatur sejarah dengan presepsi membosankan.

Pesan: sampaikanlah apa yang kau ketahui sebenar-benarnya. Jangan mengurangi atau menambahi. Karena setiap perkataan kita akan dipertanggungjawabkan nantinya.
(oh iya, menilai orang lain secara sempit sebenarnya kurang baik. tapi di sini saya lakukan untuk kebutuhan sampling saja)

Sekian cerita yang absurd ini. Semoga bermanfaat (kalau ada)
#SKRIPSI
..
Foto: Dokumen Pribadi/Kampung Digital


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal-Usul ...

TAMPI BERAS (Oneul Mohae)