Trip Sabang 3 Hari 2 Malam (Awal Tahun 2021)

 Halo guys...
Setelah sekian lama aku baru aktif di blogku yang kira-kira udah 2 tahun ga ada update terbaru lagi.
Nah tapi kali ini aku mau share ke kalian tentang liburan yang aku lakukan selama 3 hari di pulau Weh. Sebenarnya udah lama pengen ke Sabang, awal ke Banda Aceh tahun 2019 lalu ada event tentang Peace Camp dan diakhir acara itu kami yang dari Medan ingin sekali ke Sabang. Hanya saja terhalang biaya, kata salah seorang panitianya, biaya ke Sabang lumayan besar dan harus dipikirkan secara matang. Yaaahhh akhirnya gajadi deh. Tapi dalam hatiku, aku dah niatin dan berdoa harus ke Sabang suatu saat.

Harapan itupun terwujud di awal tahun ini, tepatnya tanggal 8 Januari - 10 Januari.

Kali ini aku tidak hanya menceritakan apa saja yang dilakukan di Sabang. Tapi aku akan cerita lebih  step by step detail dari awal keberangkatan di kota Medan.

1. Pesan Hotel lebih awal
Aku liburan ke Sabang dengan pacar (yang akan kusebut Icha, selanjutnya). Berdua saja. Jadi dua Minggu sebelumnya kami benar² diskusi tentang apa saja yang dibutuhkan selama disana, hotelnya dan kalkulasi biaya yang akan kami bawa.
Kami berdua cek-cek hotel yg murah dan aman di Sabang melalui beberapa aplikasi. Icha ngecek di Traveloka dan aku cek di Booking.com, Oyo dan reddorz serta traveloka juga. Kemaren itu dapat banyak pilihan dengan harga yg berbeda². Tetapi kami lebih prefer harga di traveloka. Akhirnya setelah banyaknya cari sana sini, kami berdua setuju untuk booking Penginapan PONDOK SIMPANG TIGA.
Aku ambil kamar budget room selama 2 malam dengan harga total 196 ribu, sedangkan Icha ambil standard room (2 malam) dengan harga total 248 ribu.
Tapi sebuah miskomunikasi terjadi , kamar yang dipesan oleh Icha tidak bisa karena harga telah naik. Setelah konsultasi kepada pihak traveloka, lumayan sih, nambah harga lagi menjadi total 363 ribu. Aku sedikit kecewa dengan Traveloka sih sebenarnya, karena tidak ada info kenaikan harga. Padahal sudah ditransfer harga dealnya. Kemaren itu ga mood karena itu dan berimbas ke Icha. Disini aku juga yang salah tidak bisa ngendaliin diri. Akhirnya kami pun baikan dan Icha menenangkan aku. Aku pun kembali SEMANGAT hehehe.
Setelah semua selesai, hotel pun telah di booking, kami pun beberes segala hal seperti tas, pakaian, alat² mandi dan keperluan lain.
Ini adalah pengalaman pertama Icha nginap sendirian di kamar nantinya, ichapun menanyakan segala kebutuhan di kamar seperti handuk, odol dan selimut. Aku memberikan info apa aja yang ia butuhkan.
Disini perlu ya buat kalian yang ingin bepergian untuk mempersiapkan segala hal baik yang kecil atau besar. Disarankan pergi jgn sendiri.

2. Tiket Bus
Aku berangkat dari Medan tanggal 7 Januari 2021 menggunakan bus Sanura yang tiketnya sudah dipesan duluan lewat traveloka juga. Aku dapat harga 180ribu sampai ke terminal batoh Banda Aceh. Ada masalah juga sedikit mengenai keterlambatan ini. Di traveloka dapat jam 8 malam untuk berangkat, tetapi setelah sampai di loket, kasirnya bilang jam 8 udah penuh dan disarankan untuk jam 9. Saya sih oke oke aja, cuma habis itu saya komplain ke Traveloka mengenai hal ini. 


Pelajaran penting disini adalah untuk selalu tidak membiarkan hal begini terjadi. Jangan dibiarkan, nanti keseringan begitu.
Setelah menunggu sejam, akhirnya bus berangkat jam 9 pas. Yang bawa barang banyak kayak tas ransel, disarankan masuk bagasi aja. Soalnya di bus ga muat ntar.
Sebelum berangkat jangan lupa memohon kepada Allah untuk keselamatan selama perjalanan, itu penting ya guyss. Di bus ramai sih, semua kursi terisi penuh. Saya diberikan nomor kursi paling belakang nomor 29 yang mana itu dekat sekali dengan toilet. Ga kebayang deh suasananya gimana hahaha. Tapi selama perjalanan aman sih, gada tercium bau² yang aneh.


Bus kali ini gada berhenti atau singgah², hanya isi solar aja di SPBU. Ohiyaa sebelum naik ke bus, buang air kecil dulu ya biar ga keseringan ke toilet bus. Soalnya toilet bus ini sempit dan ga nyaman kali buat pipis.

Pagi hari jam 10, bus tiba di terminal batoh Banda Aceh. Jangan panik ya pas keluar, karena ada banyak bapak² yang menawarkan kendaraan ojek, mobil atau becak. Kalo ada kenalan di Banda Aceh bisa hubungi mereka dulu jika pertama kali ke Banda ya. Kalo aku dah janjian sama Icha bakal dijemput hehehe. Sembari nongkrong di KFC dekat terminal, aku update chat dan medsos bentar. Tak lama kemudian Icha datang dengan "beti" nya hehehe (Beti: motor beat). Beti nama panggilan untuk motornya.
Karena helm cuma satu, kami pun ke rumah temannya, Zizi, untuk meminjam helm.

Hari Pertama
1. Tiket Kapal Penyebrangan
Setelah ambil helm, kami pun bergegas ke pelabuhan. Tetapi rencana pun berubah.
Motor gabisa masuk lagi karena sudah penuh. Kami pun sarankan untuk rental motor di Sabang oleh seorang bapak pegawai pelabuhan nya. Kami pun setuju untu rental, rentalnya 100ribu perHari. Karena kami 2 hari disana, kami berikan 200ribu.
Bapak ini punya kenalan di pelabuhan Balohan dan menyarankan memberikan 100ribu setelah sampai dan dapat kenalannya, dan 100ribu lagi keDia.
Jujur, saat motor gabisa masuk itu, kami agak resah karena memikirkan banyak hal.
Untung aja bapak ini kasih alternatif buat rental. Karena sebelumnya seorang bapak menyarankan untuk diantar dan besok bisa diambil di Balohan. Icha sebenarnya khawatir apakah motornya aman apabila kirim² begini. Akhirnya kami memutuskan untuk rental aja. Aku bisa melihat kehawatiran di wajah icha-ku.
Setelah masalah rental selesai dan dapat nomor kenalan nya di pelabuhan seberang, kami pun pesen tiket kapal. Tiket saat itu harganya 28ribu perorang. Penjaga loketnya bilang, untuk motor kami bisa di parkir inap di hangar khusus motor dan mobil. Biaya parkir inam permalamnya 5ribu ya.

Setelah bunyi klakson kapal memanggil, kami pun masuk. Muatan kapal saat itu penuh sekali. Dibagian bawah penuh dengan kendaraan truk, mobil, dan motor. Jalan masuk pun terpaksa sempit dan harus nyamping jalannya. Aku bilang ke Icha untuk kita langsung keatas aja. Wihhhhj diatas pun rame loh guyss... Karena gada tempat lagi, kami duduk di pelataran hingga akhirnya kapalnya bergerak meninggalkan pelabuhan Ulee lheue
Aku bersyukur karena telah sejauh ini. Saran buat kalian yang bawa kendaraan dan ingin masuk kapal, datanglah minimal 2 jam sebelum jam keberangkatan supaya bisa masuk. Karena kita gatau betapa ramenya juga orang yang bawa kendaraan mau masuk kapal.


Padahal kami waktu siang itu belum makan siang, tadi pagi cuma minum mocha float KFC, sedang Icha cuma sarapan. Karena lapar, kami pun pesen popMie dan LeMineral. Harga bisa tinggi ya di kapal, ada baiknya beli diluar lebih murah.

Karena matahari mulai bergerak kearah kami, kami pun masuk kedalam lagi untuk berteduh. Aku melihat wajah Icha begitu capek dan pening selama diKapal. Huhuhu jadi ingat pas nulis ini aku urut tangan dan kepalanya. Aku sih ga pening hehehe, karena udah biasa naik kapal kali ya. Saat itu mungkin lapar aja tapi krna ada popmie sedikit menahan hehe

2. Pelabuhan Balohan/Rental
Kapal yang kami naiki bernama KMP BRR, akhirnya bersandar di pelabuhan Balohan jam 4 sore. Kami pun foto2 sejenak sambil penumpang lain turun duluan. Sesampainya di pelabuhan, aku menghubungi Orang yang bertanggung jawab menyediakan rental motor tadi. Namanya Pak Ibrahim. Aku berikan uang sisa rental sambil ia mengambil foto KTP ssbagai jaminan.
(Dalam hatiku, ini kok jaminannya cuma FOTO KTP ya hahaha...)
Kami pun siap² berangkat dengan motor BeatStreet yang sudah disediakan dekat pelabuhan. Helm ada, tas² tidak ada yang ketinggalan lalu tinggal aktifin Google maps. Icha memegang hp ku sambil memeriksa google maps.
Selama di perjalanan aku terkagum kagum dengan suasana jalanannya yang bersih dan sejuk. Sepanjang jalanan tak berhenti mengucap "wiihhh jalannya bagus" kepada Icha. Kira² 30 menit kami diperjalanan hingga dihadapkan dengan pilihan mau ambil jalan cepat atau lambat. Lalu kami ngambil jalan cepat lewat samping Kodam teruss aja melewati hutan dengan jalannya yang naik turun.

3. Penginapan Pondok simpang tiga
Sesampainya di penginapan dengan mengandalkan google maps dan tanya2 ke warga sekitar, akhirnya kami sampai penginapannya. Tadi juga Icha mengenali beberapa tempat yang pernah ia kunjungi seperti Casanemo resort.
Setelah mengurus dokumen, deposit kepada pihak Penginapannya, kami diarahkan pada ruangan masing-masing. Icha dan aku beda ruangan tapi satu dinding hehe.. Icha dapat single bed tapi luas, sedangkan aku dapat two bed pisah. Kami putuskan untuk istirahat sejenak di Penginapan sambil menunggu waktu makan malam. Rencana nya kami ingin lihat sunset tapi gajadi karena mungkin udah lewat kali ya. Jam 6 setelah Icha solat, kami berangkat untuk cari makan malam. Pertama kami ke Casanemo buat liat sunset tapi setelah sampai gajadi. Pas turun ke bawah enak sih, desiran angin pantai menyapa kami, tetapi pas naik malah kami capek, apalagi setelah perjalanan jauh dari Banda. Kami putuskan ke Freddies karena Icha melihat tadi tempatnya lumayan
ramai. Sesampainya di Freddies kami dimanjakan dengan pesona pantainya dengan ombak yang kencang. Terus spot foto bagus². Tak lupa kami pun mengambil gambar disini.
Habis foto², kami kebawah nya untuk makan di restonya. Setelah makan Icha merasa capek. Iyasih pasti. Apalagi gada istirahat tadi. Kami pun bergegas balik ke penginapan untuk istirahat. Jujur angin malam di pinggiran Freddies itu kencang dan butiran air pantai nya bisa sampe ke kita klo makan di dekat pantai. Hahaha.
Sesampainya di penginapan, kami istirahat bersih². Tapi sejam kemudian gabisa tidur akunya, terpaksa minum teh dan chat Icha wkwkwk. Ichapun begitu. Kuncinya ya tinggal matiin lampu jadinya biar tidur wkwkw.
Sekian cerita hari pertama ini yaa hehe

Hari Kedua

1. Tugu 0 Km
Selamat pagiii...
Hari ini kami sudah rencanakan ingin kemana. Tapi sebelum itu kita sarapan di kota. Sarapannya nasi rendang sama lontong ya. Kami  sarapan itu didaerah mi sedap Sabang yang terkenal itu. Walaupun sepanjang jalan kami tidak nampak sih hehehe.
Sebelum sarapan kami isi minyak bensin dulu 10ribu. Di SPBU dekat pantai tapi gatau pantai apa. Kami agak kesusahan pas nyari maps, jadinya tanya orang sekitar. Lucunya kami dibuat lurus aja, tapi lurusnya ga tau mau kemana hehehe.. tapi mungkin aku aja kali ya yang ga nyimak ucapan bapak itu.
Sehabis sarapan, kami lamgsung menuju tugu 0 Km. Kenapa tugu? Karena kami sudah diskusi untuk ambil destinasi wisata terjauh dulu, baru yang dekat² deh. Jalan menuju tugu itu searah ya sama pantai Iboih dan gua sarang. Gua sarang ntar belok kiri lagi. Kira² nempuh perjalanan 1 jam sampai ke tugu. Sepanjang perjalanan kita bisa bebas menikmati alam dan sejuknya udara. Belum lagi jalannya itu emang samping laut gitu, jadi bisa ngerasa adem dan cuci mata melihat birunya laut dari atas. Ntar klo sampe di sekitaran Iboih, kalian pasti melihat dari atas pulau Rubiah yang eksotis itu.
Tak lupa dijalan harus tetep patuh lantas ya, ada tikungan wajib pelan dan klakson dahulu. Karena beberapa tikungan disana rawan buat kecelakaan dan sisi²nya itu jurang loh..

Sesampainya di tugu, ntar ada penjaga yang suruh bayar uang masuk. Murah kok cuma 2ribu perorang. Biaya parkir pun seikhlasnya. Pas parkir, usahakan tidak ada barang tertinggal di motor, Karena kata tukang parkirnya, monyet suka ambil apa aja di motor kwkw. Kebetulan saat itu kami bawa pakaian renang dan untung bisa dititipkan ke salah seorang ibu² penjual souvenir disitu.
Jalan masuk, kita akan dikelilingi oleh para penjual souvenir khas tugu 0 Km seperti baju, dress, piyama, topi gelang dll.
Hingga akhirnya kita dihadapkan pada tugu 0 Km ujung Indonesia paling barat WAAHHHHHH... Sekita kami bahagia dan senang bisa menikmati pemandangan. Terus kalian bisa melihat laut lepas dari ketinggian. Hati² ya kalo udah disini, jaga barang² takut jatuh dan gabisa diambil lagi soalnya itu jauh kebawah. Ngeri.
Masker ku lepas dari tanganku saat disini wkwkw.. Icha padahal udah ingatin buat hati² hehehe.
Kamipun foto² dan sambil duduk karena suasananya saat itu panas terik. Setelah setengah jam disitu, kami pun balek menuju destinasi lain. Icha dah lapar juga soalnya hehe.
2. Pantai Iboih, Snorkeling di Rubiah
Kira² 20 menit kami sampe juga di Iboih kalo dari tugu sebelah kiri ya. Kesan pertama ini memang wilayah turis² sih ... Terasa beda, karena banyak disediakan penyewaan diving dan snorkeling. Seorang bapak² memyamperin kami dan menawarkan jasa rental pelampung dan alat² snorkeling. Kalo mau fullset harganya 50 ribu, ambil satuan 20ribu batas sampe jam 6 sore. Aku ambil fullset dan Icha ambil pelampung aja. Dan kami diarahkan untuk pesan tiket kapal menuju Rubiah. Bagus sih, sistem disini kalo mau pesan kapal harus lewat satu instansi. Harga² kapal juga berbeda tergantung mau berapa lama. Kami ambil tiket PP kapal kayu sebesar 100rb. Kami pun ambil itu dan diarahkan untuk menunggu antrian di dermaga Iboih. Tibalah nomor urut 52 kapal kami. Bentukannya itu kayak perahu kayu tapi pake mesin. Awal naik sih pasti goyang, harus jaga keseimbangan juga. Icha saat itu takut dan aku yakinkan kalo bapak yang bawa perahu ini dah ahli. Ya namanya ketakutan tiap orang berbeda, aku mencoba santai sembari memegang Icha hehehe... Aku paham sih gimana ketakutannya.
Warna launya hijau toska dan itu sangat jernih. Pemandangan laut nya juga the best sihh...
Setelah sampai di dermaga Rubiah, kami langsung menuju tempat duduk. Ada banyak penjual loh disini. Mau duduk sambil pesan makanan bisa, kalo mau duduk dipantainya juga bisa, terserah sih. Waktu kami kesini, kami duduk di rumah makan yg langsung menghadap pantai. Tentunya dulu kita makan siang karena udah lapar sejak dari tugu.
Setelah makan baru deh berenang, pasang kacamata dan bantuan pernafasan, sedangkan Icha di pantai nya . Sungguh ini pertama kali snorkeling dan bisa merasakan melihat ikan² yang begitu banyak macamnya . Ga kebayang kalo disini bisa secantik ini dalamnya. Aku asik sih menikmati alam bawah lautnya.
Sesekali samperin Icha mastikan keadaannya karena Icha takut kalo sudah terlalu dalam berenang.
Setelah berenang, kami balik ke rumah makannya untuk mengeringkan badan sambil siap² untuk pulang.
Sebelum pulang, wajib ya telpon dulu bapak yang mengantar tadi supaya bisa balek. Awalnya Icha ketakutan pas diKapal kayu pertama, tapi tiba-tiba yang datang adalah kapal beratap yang isinya bisa 8 orang. Rupanya bapak tu ganti kapal. Icha senang sekali melihat kapalnya bukan kapal yg tadi wkwkw. Aku bisa melihat ekspresi wajahnya yang begitu senang dibanding sebelumnya.
Bahkan ketika menulis ini , aku semakin bersyukur memiliki seseorang seperti dia.
Yang menemani trip ini , sekaligus mengajarkan ku untuk tegas dan berani ambil pilihan. Thank you Icha ku

Setelah balik dari situ, kami langsung menuju penginapan dan beberes segala hal, mengeringkan baju tadi dan solat.

3. Sabang Fair Paradiso
Makan malam, kami di daerah pantai paradiso . Sebelumnya kami ingin mencoba mi sedap Sabang, tapi kami memutuskan untuk ke Sabang fair dan makan disitu.

Sekian cerita hari kedua disabang. Seharian mengeksplorasi 3 destinasi. Sebenarnya kami ingin ke gua sarang, tetapi melihat waktu yang menuju magrib, kami terpaksa pulang. Kami juga ingin memastikan berasa durasi waktu biar ga kemalaman.  next time kami akan ke gua sarang aminnnn. 


1. Tugu 0 Km
Selamat pagiii...
Hari ini kami sudah rencanakan ingin kemana. Tapi sebelum itu kita sarapan di kota. Sarapannya nasi rendang sama lontong ya. Kami  sarapan itu didaerah mi sedap Sabang yang terkenal itu. Walaupun sepanjang jalan kami tidak nampak sih hehehe.
Sebelum sarapan kami isi minyak bensin dulu 10ribu. Di SPBU dekat pantai tapi gatau pantai apa. Kami agak kesusahan pas nyari maps, jadinya tanya orang sekitar. Lucunya kami dibuat lurus aja, tapi lurusnya ga tau mau kemana hehehe.. tapi mungkin aku aja kali ya yang ga nyimak ucapan bapak itu.
Sehabis sarapan, kami lamgsung menuju tugu 0 Km. Kenapa tugu? Karena kami sudah diskusi untuk ambil destinasi wisata terjauh dulu, baru yang dekat² deh. Jalan menuju tugu itu searah ya sama pantai Iboih dan gua sarang. Gua sarang ntar belok kiri lagi. Kira² nempuh perjalanan 1 jam sampai ke tugu. Sepanjang perjalanan kita bisa bebas menikmati alam dan sejuknya udara. Belum lagi jalannya itu emang samping laut gitu, jadi bisa ngerasa adem dan cuci mata melihat birunya laut dari atas. Ntar klo sampe di sekitaran Iboih, kalian pasti melihat dari atas pulau Rubiah yang eksotis itu.
Tak lupa dijalan harus tetep patuh lantas ya, ada tikungan wajib pelan dan klakson dahulu. Karena beberapa tikungan disana rawan buat kecelakaan dan sisi²nya itu jurang loh..

Sesampainya di tugu, ntar ada penjaga yang suruh bayar uang masuk. Murah kok cuma 2ribu perorang. Biaya parkir pun seikhlasnya. Pas parkir, usahakan tidak ada barang tertinggal di motor, Karena kata tukang parkirnya, monyet suka ambil apa aja di motor kwkw. Kebetulan saat itu kami bawa pakaian renang dan untung bisa dititipkan ke salah seorang ibu² penjual souvenir disitu.
Jalan masuk, kita akan dikelilingi oleh para penjual souvenir khas tugu 0 Km seperti baju, dress, piyama, topi gelang dll.
Hingga akhirnya kita dihadapkan pada tugu 0 Km ujung Indonesia paling barat WAAHHHHHH... Sekita kami bahagia dan senang bisa menikmati pemandangan. Terus kalian bisa melihat laut lepas dari ketinggian. Hati² ya kalo udah disini, jaga barang² takut jatuh dan gabisa diambil lagi soalnya itu jauh kebawah. Ngeri.
Masker ku lepas dari tanganku saat disini wkwkw.. Icha padahal udah ingatin buat hati² hehehe.
Kamipun foto² dan sambil duduk karena suasananya saat itu panas terik. Setelah setengah jam disitu, kami pun balek menuju destinasi lain. Icha dah lapar juga soalnya hehe.
2. Pantai Iboih, Snorkeling di Rubiah
Kira² 20 menit kami sampe juga di Iboih kalo dari tugu sebelah kiri ya. Kesan pertama ini memang wilayah turis² sih ... Terasa beda, karena banyak disediakan penyewaan diving dan snorkeling. Seorang bapak² memyamperin kami dan menawarkan jasa rental pelampung dan alat² snorkeling. Kalo mau fullset harganya 50 ribu, ambil satuan 20ribu batas sampe jam 6 sore. Aku ambil fullset dan Icha ambil pelampung aja. Dan kami diarahkan untuk pesan tiket kapal menuju Rubiah. Bagus sih, sistem disini kalo mau pesan kapal harus lewat satu instansi. Harga² kapal juga berbeda tergantung mau berapa lama. Kami ambil tiket PP kapal kayu sebesar 100rb. Kami pun ambil itu dan diarahkan untuk menunggu antrian di dermaga Iboih. Tibalah nomor urut 52 kapal kami. Bentukannya itu kayak perahu kayu tapi pake mesin. Awal naik sih pasti goyang, harus jaga keseimbangan juga. Icha saat itu takut dan aku yakinkan kalo bapak yang bawa perahu ini dah ahli. Ya namanya ketakutan tiap orang berbeda, aku mencoba santai sembari memegang Icha hehehe... Aku paham sih gimana ketakutannya.
Warna launya hijau toska dan itu sangat jernih. Pemandangan laut nya juga the best sihh...
Setelah sampai di dermaga Rubiah, kami langsung menuju tempat duduk. Ada banyak penjual loh disini. Mau duduk sambil pesan makanan bisa, kalo mau duduk dipantainya juga bisa, terserah sih. Waktu kami kesini, kami duduk di rumah makan yg langsung menghadap pantai. Tentunya dulu kita makan siang karena udah lapar sejak dari tugu.
Setelah makan baru deh berenang, pasang kacamata dan bantuan pernafasan, sedangkan Icha di pantai nya . Sungguh ini pertama kali snorkeling dan bisa merasakan melihat ikan² yang begitu banyak macamnya . Ga kebayang kalo disini bisa secantik ini dalamnya. Aku asik sih menikmati alam bawah lautnya.
Sesekali samperin Icha mastikan keadaannya karena Icha takut kalo sudah terlalu dalam berenang.
Setelah berenang, kami balik ke rumah makannya untuk mengeringkan badan sambil siap² untuk pulang.
Sebelum pulang, wajib ya telpon dulu bapak yang mengantar tadi supaya bisa balek. Awalnya Icha ketakutan pas diKapal kayu pertama, tapi tiba-tiba yang datang adalah kapal beratap yang isinya bisa 8 orang. Rupanya bapak tu ganti kapal. Icha senang sekali melihat kapalnya bukan kapal yg tadi wkwkw. Aku bisa melihat ekspresi wajahnya yang begitu senang dibanding sebelumnya.
Bahkan ketika menulis ini , aku semakin bersyukur memiliki seseorang seperti dia.
Yang menemani trip ini , sekaligus mengajarkan ku untuk tegas dan berani ambil pilihan. Thank you Icha ku

Setelah balik dari situ, kami langsung menuju penginapan dan beberes segala hal, mengeringkan baju tadi dan solat.

3. Sabang Fair Paradiso
Makan malam, kami di daerah pantai paradiso . Sebelumnya kami ingin mencoba mi sedap Sabang, tapi kami memutuskan untuk ke Sabang fair dan makan disitu.

Sekian cerita hari kedua disabang. Seharian mengeksplorasi 3 destinasi. Sebenarnya kami ingin ke gua sarang, tetapi melihat waktu yang menuju magrib, kami terpaksa pulang. Kami juga ingin memastikan berasa durasi waktu biar ga kemalaman.  next time kami akan ke gua sarang aminnnn. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal-Usul ...

TAMPI BERAS (Oneul Mohae)